5 Penyebab Sering Mengantuk Meski Waktu Tidur Sudah Ideal
Setiap orang tahu bahwa tidur yang cukup merupakan bagian penting dari gaya hidup sehat. Idealnya, orang dewasa membutuhkan waktu tidur sekitar 7 hingga 9 jam setiap malam.
Namun, bagaimana jika kamu sudah memenuhi durasi tidur tersebut, tetapi masih saja sering merasa mengantuk di siang hari?
Rasa kantuk yang berlebihan bukan hanya mengganggu produktivitas, tetapi juga bisa menjadi pertanda adanya gangguan kesehatan yang perlu diwaspadai.
Dalam artikel ini, kita akan membahas 5 penyebab umum mengapa seseorang tetap merasa mengantuk meskipun durasi tidurnya sudah ideal.
Kenali penyebab-penyebab ini agar kamu bisa mengambil langkah tepat untuk mengatasinya.
5 Penyebab Sering Mengantuk Meski Waktu Tidur Sudah Ideal
Durasi tidur yang cukup tidak selalu berarti tidur yang berkualitas.
Mungkin kamu memang tidur selama 8 jam, tapi jika tidurnya terputus-putus, sering terbangun, atau tidak mencapai fase tidur dalam (deep sleep), maka tubuhmu tetap tidak mendapatkan istirahat yang optimal.
Beberapa faktor yang dapat menurunkan kualitas tidur antara lain:
Tidur yang berkualitas ditandai dengan tubuh yang terasa segar dan bugar saat bangun. Jika kamu merasa lelah meskipun tidur lama, bisa jadi kualitas tidurmu perlu diperbaiki.
Coba ciptakan ritual tidur yang konsisten, hindari layar biru satu jam sebelum tidur, dan pastikan suasana kamar mendukung istirahat yang tenang.
Sleep apnea adalah kondisi ketika pernapasan seseorang berhenti sejenak berulang kali saat tidur.
Ini menyebabkan otak dan tubuh tidak mendapat cukup oksigen, sehingga kamu sering terbangun tanpa sadar dan tidur menjadi tidak nyenyak.
Ciri-ciri umum sleep apnea:
Jika kamu atau pasangan tidurmu menyadari gejala ini, sebaiknya konsultasikan dengan dokter.
Sleep apnea bisa diatasi dengan berbagai metode, mulai dari perubahan gaya hidup hingga penggunaan alat bantu pernapasan seperti CPAP (Continuous Positive Airway Pressure).
Gaya hidup sedentari (minim gerak) bisa memengaruhi energi tubuh secara keseluruhan.
Tanpa aktivitas fisik yang cukup, metabolisme menjadi lambat dan tubuh cenderung merasa lelah sepanjang hari, meskipun sudah cukup tidur.
Olahraga ringan seperti jalan kaki, yoga, atau bersepeda selama 30 menit sehari dapat meningkatkan sirkulasi darah, memperbaiki kualitas tidur, dan mengurangi rasa kantuk di siang hari.
Selain itu, aktivitas fisik juga merangsang produksi endorfin yang bisa meningkatkan suasana hati dan energi.
Mengantuk berlebihan bisa menjadi gejala dari berbagai masalah kesehatan yang mendasarinya. Beberapa kondisi medis yang bisa menyebabkan rasa kantuk meski tidur cukup antara lain:
Jika kamu merasa mengantuk terus-menerus disertai gejala lain seperti penurunan berat badan, perubahan suasana hati, atau tubuh terasa sangat lemas, sebaiknya periksakan diri ke dokter untuk mendapat diagnosis yang tepat.
Apa yang kamu makan juga berperan besar dalam menjaga energi tubuh.
Pola makan tinggi gula dan karbohidrat sederhana bisa menyebabkan lonjakan energi sesaat, namun cepat turun dan menyebabkan rasa lemas atau mengantuk.
Sebaliknya, kekurangan protein, zat besi, atau vitamin tertentu juga bisa menyebabkan kelelahan.
Beberapa kebiasaan makan yang bisa menyebabkan rasa kantuk berlebihan:
Solusinya adalah dengan menjaga pola makan yang seimbang. Konsumsi makanan tinggi serat, protein, dan vitamin seperti buah-buahan, sayuran hijau, kacang-kacangan, dan sumber protein tanpa lemak.
Minum air putih yang cukup juga penting untuk menjaga energi tetap stabil sepanjang hari.
Jika kamu merasa sudah cukup tidur namun tetap sering mengantuk, berikut beberapa tips tambahan yang bisa dicoba:
Mengantuk di siang hari meskipun sudah tidur cukup bisa sangat mengganggu aktivitas dan kualitas hidup.
Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor mulai dari kualitas tidur yang buruk, gangguan kesehatan, pola makan yang salah, hingga kurangnya aktivitas fisik.
Mengetahui penyebab utamanya adalah langkah pertama untuk mengatasinya.
Jika kamu mengalami kantuk berlebihan secara terus-menerus dan mengganggu aktivitas harian, jangan ragu untuk konsultasi ke dokter agar mendapat penanganan yang tepat.
Ingat, tidur yang cukup bukan hanya soal durasi, tapi juga soal kualitas dan gaya hidup secara menyeluruh.(taa)