5 Karakter Villain Anime Paling Populer yang Mengalahkan Tokoh Utama

Karakter villain anime paling populer yang mengalahkan tokoh utama

KLIKBERITA24.COM - Dalam banyak anime, karakter utama sering kali menjadi pahlawan yang dielu-elukan. Tapi kenyataannya, tidak semua penonton terpikat dengan protagonis yang terlalu “lurus.” Sebaliknya, banyak yang justru jatuh hati pada karakter villain yang punya pesona gelap, kepribadian kompleks, dan motivasi yang mendalam.

Villain-villain ini bukan hanya musuh, tapi juga tokoh yang membentuk cerita dengan cara yang kuat dan memikat. Mereka membawa konflik, mengguncang alur cerita, dan tak jarang menggeser perhatian penonton dari tokoh utama.

Beberapa dari mereka bahkan berhasil membangun basis penggemar sendiri. Mereka sering membuat cerita terasa lebih hidup dan menyentuh. Bukan karena mereka sepenuhnya benar, tapi karena mereka manusiawi dan punya alasan kuat di balik semua tindakan kelamnya.

Berikut ini lima karakter villain anime yang justru lebih disukai penonton dibandingkan karakter utamanya.

1. Monster – Johan Liebert

Johan liebert

Johan Liebert

Johan Liebert adalah tipe villain yang membuat kamu bertanya-tanya tentang batas antara kebaikan dan kejahatan. Sosoknya tenang dan karismatik, tapi di balik itu ada kekosongan yang mematikan.

Dia bukan tipe antagonis yang berteriak atau bertindak brutal—semua direncanakan dengan dingin dan cerdas. Johan menarik karena ketenangannya yang justru terasa mengerikan.

Dia bisa menghancurkan hidup seseorang hanya dengan kata-kata dan manipulasi psikologis. Banyak penonton menganggapnya sebagai representasi dari kehancuran moral dan ketidakberdayaan manusia menghadapi kejahatan yang tidak bisa dipahami secara logika.

Di sisi lain, karakter utama seperti Tenma memang baik hati dan punya prinsip kuat, tapi sering kali terasa terlalu idealis dan datar jika dibandingkan dengan lapisan kepribadian Johan yang rumit. Tenma berjuang melawan kejahatan, sementara Johan membuatmu mempertanyakan apa itu arti dari menjadi “jahat.”

Kehadiran Johan dalam Monster bukan hanya menakutkan, tapi juga membekas. Dia bukan sekadar musuh, tapi simbol dari sisi tergelap manusia, dan itulah yang membuatnya lebih kuat secara naratif dibanding protagonisnya.

2. JoJo’s Bizarre Adventure – Dio Brando

Dio brando

Dio Brando

Dio Brando adalah villain yang sejak awal tidak ragu untuk menunjukkan niat jahatnya. Dia sombong, licik, dan ambisius, tapi juga luar biasa karismatik.

Penonton tidak hanya terpesona oleh kekuatannya, tapi juga gaya bicaranya yang khas, ekspresi wajahnya yang dramatis, dan pengaruhnya terhadap keseluruhan cerita. Dio adalah contoh sempurna bagaimana seorang villain bisa menguasai panggung, bahkan ketika dia tidak muncul di setiap episode.

Jonathan Joestar sebagai protagonis memang punya moral kuat dan latar belakang tragis, tapi terlalu klasik. Dio, di sisi lain, penuh warna dan punya latar belakang yang membuat kamu bisa memahami mengapa dia menjadi seperti itu, meski tetap tak bisa dibenarkan.

Ketika membicarakan JoJo’s Bizarre Adventure, nama Dio nyaris selalu disebut lebih dulu dibanding Jonathan. Dia bukan hanya musuh utama, tapi juga legenda dalam semesta JoJo yang terus dibicarakan hingga generasi selanjutnya.

3. Jujutsu Kaisen – Ryomen Sukuna

Ryomen sukuna

Ryomen Sukuna

Ryomen Sukuna adalah karakter yang menghadirkan aura ancaman sejak pertama kali muncul. Sebagai roh terkutuk yang kuat, dia langsung menunjukkan bahwa dia bukan sekadar tambahan bagi Itadori Yuji.

Meskipun Sukuna tidak tampil sepanjang waktu, setiap kemunculannya selalu meninggalkan kesan mendalam. Sifatnya yang dingin, kejam, dan tak terduga membuatnya jadi pusat perhatian.

Yuji sendiri adalah karakter utama yang sangat simpatik—baik hati, pemberani, dan punya semangat tinggi. Tapi Sukuna hadir dengan intensitas yang lebih besar, sehingga dalam banyak adegan, Yuji terasa seperti bayangannya sendiri.

Menariknya, meski jelas jahat, banyak penonton justru menunggu saat Sukuna mengambil alih tubuh Yuji, karena tiap kemunculannya selalu epik.

4. Naruto – Pain

Pain

Pain

Pain mungkin adalah salah satu villain paling filosofis dalam dunia anime. Pemikirannya tentang perdamaian melalui penderitaan terdengar ekstrem, tapi tidak asal-asalan. Dia percaya bahwa rasa sakit adalah satu-satunya jalan untuk menghentikan perang dan konflik.

Alasan di balik keyakinannya lahir dari trauma yang dalam. Kehilangan, perang, dan kekecewaan terhadap dunia membuatnya membentuk ideologi yang radikal namun logis. Banyak penonton bisa memahami motivasinya, meskipun tidak mendukung metodenya.

Naruto sebagai tokoh utama tentu punya tempat tersendiri. Tapi ketika berhadapan dengan Pain, justru Naruto belajar pelajaran penting tentang empati, amarah, dan cara melihat dunia dari sisi lain.

Kisah Pain bukan hanya soal kekuatan atau kehancuran, tapi tentang manusia yang tersesat karena terlalu sering disakiti. Dia bukan hanya musuh, tapi cermin dari apa yang bisa terjadi jika harapan benar-benar padam.

5. Death Note – Light Yagami

Light yagami

Light Yagami

Berbeda dari anime lainnya, Death Note menempatkan karakter utamanya sebagai sosok abu-abu yang sulit diklasifikasikan. Light Yagami adalah protagonis, tapi juga menjadi antagonis utama dalam cerita.

Awalnya, Light tampil sebagai remaja jenius yang punya misi mulia: membasmi kejahatan dari dunia. Tapi kekuasaan yang dia miliki lewat Death Note perlahan-lahan mengubah niatnya menjadi ambisi pribadi. Dia ingin menjadi dewa dunia baru.

Yang membuat Light begitu menarik adalah konflik moral yang dia bawa. Dia tahu apa yang dilakukannya salah, tapi tetap melakukannya dengan percaya diri dan pembenaran.

L sebagai musuh utamanya memang cerdas dan berkarisma, tapi Light lebih kompleks secara psikologis. Banyak yang lebih menikmati cara pikir, perencanaan, dan manipulasi Light, meskipun sadar tindakannya tidak bisa dibenarkan.

 

Ketika villain di anime dibuat dengan lapisan emosi, motivasi kuat, dan aura yang khas, mereka bisa meninggalkan kesan lebih dalam dari tokoh utama. Mereka bukan hanya pemicu konflik, tapi juga sering kali menjadi alasan mengapa cerita jadi lebih berkesan dan bermakna.

Karakter seperti Johan, Dio, Sukuna, Pain, dan Light menunjukkan bahwa villain yang kuat bukan hanya soal kekuatan, tapi tentang kedalaman. Mereka mengajak kamu berpikir lebih dalam tentang moralitas, kekuasaan, dan sisi gelap manusia yang tak selalu bisa ditebak. (dda)