5 Bahaya Terlalu Sering Scrolling Sosmed yang Perlu Anda Ketahui

Ezgif.com Resize (9)

KLIKBERITA24 – Scrolling sosmed sudah menjadi kebiasaan sehari-hari bagi banyak orang. Tanpa disadari, aktivitas ini bisa menghabiskan berjam-jam waktu berharga dalam sehari.

Meskipun media sosial memberikan banyak manfaat, seperti akses informasi dan hiburan, terlalu sering scrolling sosmed dapat membawa dampak negatif bagi kesehatan fisik maupun mental.

Bahkan, banyak tokoh publik yang mulai sadar akan bahaya ini, salah satunya Meisya Siregar berhenti scrolling HP fokus ibadah usai mendengar ceramah ustad.

Bahaya Terlalu Sering Scrolling Sosmed yang Perlu Anda Ketahui

Ezgif.com Resize (8)

Berikut adalah lima bahaya terlalu sering scrolling sosmed yang perlu Anda waspadai:

1. Menurunkan Produktivitas

Salah satu bahaya terbesar dari kebiasaan scrolling sosmed adalah menurunnya produktivitas. Banyak orang yang awalnya hanya berniat mengecek notifikasi, tetapi tanpa sadar menghabiskan waktu berjam-jam untuk melihat berbagai konten. Hal ini dapat mengganggu pekerjaan, tugas, atau kegiatan yang seharusnya lebih penting. Menunda pekerjaan karena asyik berselancar di media sosial dapat menyebabkan stres akibat tugas yang menumpuk dan dikerjakan secara terburu-buru.

2. Meningkatkan Risiko Gangguan Mental

Beberapa studi menunjukkan bahwa terlalu sering scrolling sosmed dapat menyebabkan gangguan mental seperti kecemasan dan depresi. Melihat kehidupan orang lain yang tampak sempurna bisa membuat seseorang merasa kurang percaya diri atau bahkan iri. Algoritma media sosial juga cenderung menampilkan konten yang membuat pengguna terus-menerus membandingkan diri mereka dengan orang lain, yang akhirnya berdampak negatif pada kesehatan mental.

3. Mengganggu Kualitas Tidur

Scrolling sosmed sebelum tidur adalah kebiasaan buruk yang banyak dilakukan orang. Paparan cahaya biru dari layar smartphone dapat menghambat produksi hormon melatonin yang berfungsi mengatur siklus tidur. Akibatnya, seseorang bisa mengalami kesulitan tidur atau tidur yang kurang berkualitas. Kurang tidur dalam jangka panjang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk kelelahan, kurang fokus, dan risiko penyakit kronis.

4. Menurunkan Kesehatan Fisik

Terlalu lama scrolling sosmed juga bisa berdampak buruk bagi kesehatan fisik. Kebiasaan ini membuat seseorang kurang bergerak, yang dapat meningkatkan risiko obesitas, sakit punggung, dan gangguan postur tubuh. Selain itu, terlalu sering menatap layar gadget dalam waktu lama juga bisa menyebabkan mata lelah, kering, dan bahkan meningkatkan risiko gangguan penglihatan.

5. Mengurangi Interaksi Sosial di Dunia Nyata

Meskipun media sosial diciptakan untuk menghubungkan orang-orang, terlalu sering scrolling justru bisa membuat seseorang semakin terisolasi dari dunia nyata. Banyak orang yang lebih memilih bermain media sosial daripada berinteraksi langsung dengan keluarga atau teman. Hal ini bisa menyebabkan hubungan sosial menjadi renggang dan menurunkan keterampilan komunikasi dalam kehidupan nyata.

5 Cara Mengurangi Kebiasaan Scrolling Sosmed yang Efektif

Scrolling sosmed menjadi aktivitas yang sulit dihentikan bagi banyak orang. Tanpa disadari, kebiasaan ini dapat menyita banyak waktu, mengurangi produktivitas, dan berdampak negatif pada kesehatan mental. Bahkan, beberapa tokoh publik seperti Meisya Siregar berhenti scrolling HP fokus ibadah usai mendengar ceramah ustad. Jika Anda merasa kesulitan untuk mengurangi kebiasaan scrolling sosmed, berikut adalah lima cara efektif yang dapat membantu Anda:

1. Tetapkan Batasan Waktu Penggunaan Sosial Media

Salah satu langkah pertama yang bisa Anda lakukan adalah menetapkan batasan waktu harian untuk menggunakan sosial media. Gunakan fitur bawaan di smartphone seperti Screen Time (iOS) atau Digital Wellbeing (Android) untuk mengontrol dan membatasi durasi penggunaan aplikasi sosial media. Dengan demikian, Anda dapat menghindari kebiasaan scrolling berlebihan.

2. Gunakan Aplikasi Pemblokir Sosial Media

Ada banyak aplikasi yang bisa membantu Anda mengontrol kebiasaan scrolling sosmed, seperti Freedom, StayFocusd, atau AppBlock. Aplikasi ini memungkinkan Anda untuk membatasi akses ke media sosial pada jam-jam tertentu sehingga Anda bisa lebih fokus pada pekerjaan atau aktivitas lain yang lebih produktif.

3. Alihkan Perhatian dengan Kegiatan yang Lebih Bermanfaat

Mengisi waktu dengan aktivitas yang lebih bermanfaat adalah cara efektif untuk mengurangi ketergantungan pada sosial media. Cobalah mengganti kebiasaan scrolling dengan membaca buku, berolahraga, belajar keterampilan baru, atau menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman di dunia nyata. Dengan begitu, Anda tidak hanya mengurangi waktu yang dihabiskan di media sosial tetapi juga meningkatkan kualitas hidup Anda.

4. Bersihkan Feed dan Unfollow Akun yang Tidak Relevan

Salah satu alasan mengapa kita terus scrolling adalah karena adanya konten yang menarik atau memicu rasa penasaran. Cobalah untuk membersihkan feed media sosial Anda dengan unfollow akun-akun yang tidak memberikan manfaat atau hanya membuat Anda membandingkan diri dengan orang lain. Fokuslah pada akun-akun yang memberikan inspirasi dan motivasi positif.

5. Lakukan Digital Detox Secara Berkala

Digital detox atau puasa digital dapat membantu mengurangi ketergantungan terhadap media sosial. Cobalah untuk tidak menggunakan media sosial selama beberapa jam atau bahkan sehari penuh dalam seminggu. Dengan melakukan digital detox secara berkala, Anda akan menyadari bahwa hidup tanpa sosial media bisa lebih tenang dan produktif.

Terlalu sering scrolling sosmed memang dapat memberikan hiburan sejenak, tetapi dampak jangka panjangnya bisa merugikan kesehatan fisik, mental, serta kehidupan sosial.

Jika Anda merasa kesulitan mengontrol kebiasaan ini, cobalah untuk mengatur waktu penggunaan media sosial, menerapkan digital detox, atau menggantinya dengan kegiatan yang lebih bermanfaat seperti membaca buku, berolahraga, atau beribadah. Seperti yang dilakukan Meisya Siregar, berhenti scrolling HP dan fokus ibadah bisa menjadi langkah positif untuk mendapatkan ketenangan dan keseimbangan hidup yang lebih baik.