2 Pemain Diaspora Asal Jerman Masuk Target PSSI untuk Juni 2025, Berikut Profilnya

Pemain diaspora baru asal Jerman incaran PSSI untuk persiapan pertandingan Juni 2025
Berita menggembirakan hadir bagi para penggemar sepak bola di Indonesia, terutama bagi pendukung setia Timnas Merah Putih. Pelatih anyar Patrick Kluivert disebut sedang berseri-seri menyambut potensi kehadiran dua pemain keturunan yang akan memperkuat lini tengah Garuda.
Berdasarkan informasi dari akun Instagram @futboll.indonesiaa yang kerap membagikan kabar tentang pemain keturunan, PSSI disebut tengah gencar melakukan pendekatan kepada dua gelandang yang memiliki darah Indonesia. Upaya ini menjadi bagian dari strategi besar dalam memperkuat kedalaman skuad Timnas Indonesia menjelang agenda penting di pertengahan 2025.
Dalam unggahan tersebut, disebutkan bahwa PSSI sudah melakukan komunikasi awal dengan kedua pemain yang belum diungkap identitasnya secara resmi. Kini proses tinggal menunggu hasil akhir dari negosiasi yang sedang dijalankan oleh federasi.
“Dua pemain keturunan posisi gelandang sudah dihubungi PSSI. Selanjutnya tinggal menunggu hasil lobi dari PSSI,” tulis akun tersebut dalam unggahan terbarunya yang menuai antusiasme publik sepak bola nasional.
Hingga saat ini, belum ada konfirmasi resmi mengenai siapa dua pemain keturunan yang dimaksud. Namun informasi lebih lanjut diberikan oleh mantan pesepakbola Indonesia yang kini aktif memantau bakat keturunan di luar negeri, Yussa Nugraha.
Yussa yang sempat menimba ilmu sepak bola di akademi Feyenoord Rotterdam, menyebut bahwa salah satu pemain yang tengah didekati adalah Laurin Ulrich. Gelandang muda berbakat ini kini bermain untuk VfB Stuttgart II di Liga 3 Jerman.
Menurut Yussa, pendekatan awal sudah dilakukan oleh perwakilan PSSI yang juga merupakan mantan pesepakbola, Fardy Bachdim. Ia disebut telah menjalin komunikasi langsung dengan ayah dari Laurin Ulrich sebagai langkah awal penjajakan.
“Laurin sudah didekati oleh PSSI. PSSI sudah ngobrol dengan ayahnya Laurin,” kata Yussa Nugraha melalui channel YouTube miliknya yang rutin membahas pemain diaspora.

Laurin Ulrich
Ia juga menambahkan bahwa komunikasi langsung dengan Laurin Ulrich belum dilakukan oleh PSSI. Hal ini karena sang pemain saat ini sedang fokus menjalani musim kompetisi bersama klubnya di Jerman.
Nama Laurin Ulrich mulai mencuat dan ramai dibicarakan sejak pekan lalu. Semua bermula dari laporan akun @futboll.indonesiaa yang pertama kali mengungkapkan bahwa pemain 20 tahun ini memiliki darah Indonesia dari pihak keluarganya.
Menurut laporan tersebut, Laurin memiliki darah Indonesia dari sang kakek yang lahir di Surabaya, Jawa Timur. Informasi ini sontak membuat publik penasaran dengan peluang sang pemain untuk bisa memperkuat Timnas Indonesia ke depannya.
“Laurin merupakan pesepak bola berkebangsaan Jerman yang mempunyai darah keturunan Indonesia melalui kakek dari sisi ayahnya. Sang kakek lahir di Surabaya pada masa pemerintahan Hindia Belanda (Indonesia),” tulis akun @futboll.indonesiaa dalam unggahannya.
Namun demikian, saat ini Laurin Ulrich hanya memiliki paspor Jerman. Ia belum memegang paspor Indonesia, yang merupakan syarat mutlak jika ingin membela Timnas Garuda secara resmi.
Gelandang kreatif ini saat ini membela VfB Stuttgart II, tim yang berlaga di divisi ketiga Liga Jerman. Di musim 2024-2025, ia mencatatkan statistik impresif berupa tiga gol dan lima assist dari 12 pertandingan.
Kontribusinya di lapangan membuat namanya mulai dilirik untuk promosi ke tim utama VfB Stuttgart yang bermain di Bundesliga. Performanya yang stabil menunjukkan bahwa ia memiliki potensi besar untuk bersaing di level yang lebih tinggi.
Pada pertandingan terakhir, Laurin mencetak gol indah lewat tendangan bebas. Namun sayangnya, timnya harus mengakui keunggulan Viktoria Köln dengan skor tipis 1-2.
Meski kalah, penampilan Laurin Ulrich tetap menjadi sorotan dan mendapat pujian. Jika ia mampu mempertahankan dan meningkatkan performa, promosi ke tim utama bukanlah hal yang mustahil.
Faktanya, Laurin Ulrich pernah merasakan atmosfer Bundesliga bersama VfB Stuttgart. Ia sempat dimainkan selama lima menit saat menghadapi Bayer Leverkusen di pekan ke-15 Bundesliga musim 2022-2023.
Pengalaman tersebut menunjukkan bahwa sang pemain telah mendapat kepercayaan di level tertinggi sepak bola Jerman. Meski hanya tampil singkat, kesempatan itu menjadi bukti bahwa kualitasnya sudah diakui.
Dengan potensi besar yang dimiliki, kehadiran Laurin Ulrich tentu akan menjadi suntikan tenaga baru bagi lini tengah Timnas Indonesia. Terlebih lagi, gaya bermainnya yang kreatif dan visioner sangat dibutuhkan dalam membangun serangan dari lini tengah.
Namun, untuk bisa memperkuat Timnas Indonesia, Laurin harus melalui proses naturalisasi atau setidaknya mengurus dokumen kewarganegaraan ganda. Proses ini membutuhkan waktu dan kerja sama erat antara federasi, keluarga, dan pihak pemain sendiri.
Apabila sukses, Laurin berpeluang menjadi bagian dari rencana jangka panjang Patrick Kluivert bersama skuad Timnas Indonesia. Pelatih asal Belanda itu tentunya sangat terbuka terhadap pemain diaspora yang mampu meningkatkan kualitas permainan tim.
Selain Laurin, satu nama pemain keturunan lainnya juga sedang dalam proses pendekatan oleh PSSI. Meski identitasnya belum diungkap, spekulasi terus berkembang di kalangan netizen dan pengamat sepak bola nasional.
Langkah PSSI dalam memburu pemain keturunan mendapat respons positif dari berbagai kalangan. Strategi ini dianggap sebagai jalan cepat untuk meningkatkan daya saing Timnas Indonesia di level Asia dan dunia.
Pemain diaspora dianggap memiliki keunggulan dari segi teknik, taktik, dan pengalaman bermain di liga yang lebih kompetitif. Kehadiran mereka juga dapat memotivasi pemain lokal untuk terus berkembang dan bersaing sehat.
Dengan jadwal padat yang menanti Timnas Indonesia pada pertengahan 2025, penambahan pemain berkualitas tentu sangat dibutuhkan. Turnamen seperti babak kualifikasi Piala Dunia memerlukan susunan tim yang kuat serta sarat pengalaman.
PSSI harus memastikan semua proses berjalan lancar dan profesional agar tak ada hambatan administratif. Dukungan penuh dari pemerintah dan masyarakat juga menjadi kunci keberhasilan program naturalisasi ini.
Apabila segala sesuatu berlangsung sesuai harapan, Juni 2025 bisa menjadi momen krusial dalam perjalanan transformasi Timnas Indonesia. Kehadiran pemain-pemain baru dari diaspora akan menambah warna dan kekuatan dalam setiap laga.
Dengan kombinasi pemain lokal dan keturunan, Patrick Kluivert memiliki lebih banyak opsi dalam meracik strategi. Ini akan membuat permainan Timnas Indonesia semakin variatif dan sulit ditebak lawan. (Okt)