Categories: Kesehatan

10 Gejala Kanker Paru-Paru yang Berbahaya Beserta Pengobatannya: Batuk Tidak Kunjung Sembuh

Kanker paru-paru merupakan salah satu penyakit mematikan yang sering tidak terdeteksi hingga mencapai stadium lanjut.

Berdasarkan laporan dari World Health Organization (WHO), kanker paru-paru menduduki peringkat pertama sebagai penyebab kematian akibat kanker secara global, dengan jumlah kematian mencapai lebih dari 1,8 juta kasus setiap tahunnya.

Di Indonesia sendiri, kanker paru-paru termasuk dalam lima besar jenis kanker dengan tingkat mortalitas tertinggi.

Hal ini disebabkan oleh rendahnya kesadaran masyarakat untuk melakukan deteksi dini, ditambah dengan gejala awal yang sering kali disalahartikan sebagai penyakit pernapasan biasa.

Fenomena ini menjadi semakin mengkhawatirkan mengingat gaya hidup masyarakat urban yang cenderung berisiko tinggi terhadap paparan zat karsinogen, seperti asap rokok, polusi udara, hingga bahan kimia industri.

Terlebih, angka perokok aktif di Indonesia tergolong tertinggi di dunia, yang tentu saja meningkatkan risiko kanker paru-paru secara signifikan, baik bagi perokok aktif maupun pasif.

Sayangnya, gejala awal kanker paru-paru cenderung samar dan kerap diabaikan. Banyak pasien baru memeriksakan diri ketika kondisi sudah parah, sehingga pilihan pengobatan menjadi terbatas.

Oleh karena itu, pemahaman terhadap gejala-gejala awal dan langkah pengobatan sangat penting sebagai bentuk pencegahan dan penanganan yang efektif.

Artikel ini akan membahas secara lengkap 10 gejala kanker paru-paru yang berbahaya beserta metode pengobatannya.

Gejala Kanker Paru-Paru yang Berbahaya

Berikut gejala kanker paru-paru yang patut diwaspadai. Yuk, simak!

1. Batuk Kronis yang Tidak Kunjung Sembuh

Salah satu gejala awal kanker paru-paru adalah batuk yang tidak membaik selama lebih dari 2–3 minggu.

Biasanya batuk terdengar kering atau disertai dahak, dan seringkali dianggap sebagai batuk biasa.

Terkadang terbentuk fistula di antara kerongkongan dan bronki yang menyebabkan timbulnya batuk hebat selama proses menelan, sebab makanan dan cairan langsung masuk ke dalam paru-paru.

2. Batuk Berdarah (Hemoptisis)

Gejala ini cukup serius dan harus segera mendapat perhatian medis.

Penderita kanker paru-paru sering mengalami batuk yang disertai darah, meski hanya dalam jumlah kecil.

Batuk berdarah menandakan adanya kerusakan jaringan atau pembuluh darah di dalam paru-paru.

3. Sesak Napas dan Napas Pendek

Pertumbuhan sel kanker di paru-paru bisa menghambat aliran udara, sehingga penderita merasa sesak atau sulit bernapas.

Ini biasanya semakin jelas ketika melakukan aktivitas fisik ringan, seperti naik tangga atau berjalan jauh.

Sesak napas merupakan gejala kanker paru-paru stadium awal yang disebabkan oleh penimbunan cairan di sekitar paru-paru.

Ketika kanker menyebar di dalam paru-paru, sesak napas akan terasa semakin hebat, karena kadar oksigen yang rendah.

4. Nyeri Dada yang Menetap

Nyeri dada akibat kanker paru-paru biasanya terasa dalam dan tumpul, serta tidak membaik dengan pengobatan biasa.

Hampir semua pasien kanker paru-paru mengalami nyeri dada yang menjalar ke punggung sampai bahu.

Nyeri dada menjadi salah satu gejala kanker paru-paru yang seringkali diabaikan

Gejala nyeri dada yang dialami pasien kanker paru cenderung terasa berat ketika batuk, tertawa, dan menarik napas dalam.

5. Penurunan Berat Badan Secara Drastis

Tanpa diet atau perubahan pola makan, penderita kanker paru-paru bisa mengalami penurunan berat badan yang signifikan dalam waktu singkat.

Umumnya, pasien kanker paru akan kehilangan nafsu makan hingga memicu penurunan berat badan.

Pasien juga akan mengalami gangguan menelan, karena kanker sudah tumbuh ke dalam atau dekat kerongkongan.

6. Kelelahan yang Ekstrem

Kanker paru-paru menyebabkan tubuh terus bekerja keras melawan sel abnormal, yang menguras energi secara signifikan.

Akibatnya, penderita merasa sangat lelah meskipun tidak melakukan aktivitas berat.

7. Suara Menjadi Serak

Kanker paru-paru dapat merusak saraf pita suara, sehingga membuat pasien menjadi serak.

Perubahan suara menjadi serak merupakan gejala kanker paru-paru stadium awal yang seringkali tidak disadari.

8. Sindroma Horner

Saat kanker paru sudah tumbuh ke dalam saraf tertentu di bagian leher, maka akan memicu terjadinya Sindroma Horner.

Ketika hal ini terjadi, gejala yang akan dialami meliputi mata cekung, penutupan kelopak mata, pupil yang kecil, dan berkurangnya keringat di salah satu sisi wajah.

9. Muncul Bunyi Mengi

Bunyi mengi atau kondisi suara yang mengeluarkan nada tinggi saat sedang bernapas menjadi tanda sakit kanker paru-paru.

Dalam sebagian besar kasus, bunyi mengi tidak hilang dalam waktu 2 minggu, karena terjadi penyempitan saluran udara di sekitar tempat tumbuhnya kanker.

10. Pembengkakan pada Wajah atau Leher

Jika tumor menekan pembuluh darah besar di dada (vena cava superior), bisa terjadi pembengkakan di wajah, leher, atau bahkan lengan atas.

Kondisi ini dikenal sebagai superior vena cava syndrome dan merupakan tanda bahwa kanker sudah menyebar.

Metode Pengobatan Kanker Paru-Paru

Pengobatan kanker paru-paru tergantung pada jenis kanker (sel kecil atau non-sel kecil), lokasi, stadium, serta kondisi umum pasien.
Berikut sejumlah tiga metode pengobatan kanker paru yang umum digunakan.

1. Operasi (Pembedahan)

Untuk kanker stadium awal, operasi untuk mengangkat sebagian atau seluruh paru-paru yang terkena tumor menjadi pilihan terbaik.

Prosedur ini disebut lobektomi (pengangkatan satu lobus paru-paru) atau pneumonektomi (pengangkatan seluruh paru-paru satu sisi).

2. Kemoterapi

Sementara itu, jika kanker telah mencapai stadium 4 atau lanjut, pengobatan yang biasa dilakukan adalah kemoterapi dan radioterapi.

Kemoterapi menggunakan obat-obatan kimia untuk membunuh sel kanker.

Umumnya digunakan setelah operasi untuk mencegah kekambuhan. Efek sampingnya bisa berupa rambut rontok, mual, dan kelelahan.

3. Radioterapi

Radioterapi memanfaatkan sinar X berkekuatan tinggi untuk menghancurkan sel kanker.

Metode ini efektif jika tumor tidak bisa diangkat melalui operasi atau sebagai terapi tambahan setelah kemoterapi.

Pencegahan dan Deteksi Dini

Deteksi dini adalah kunci dalam meningkatkan peluang hidup penderita kanker paru-paru.

Pemeriksaan seperti CT Scan dosis rendah (LDCT) direkomendasikan untuk orang berisiko tinggi, misalnya perokok berat berusia di atas 55 tahun.

Gaya hidup sehat, menghindari rokok, menjaga lingkungan dari paparan polusi, dan mengonsumsi makanan bergizi juga berperan besar dalam mencegah kanker paru-paru.

Kanker paru-paru memang penyakit yang serius dan berbahaya, tetapi bisa ditangani lebih efektif jika dikenali sejak dini.

Mengenali gejala seperti batuk berdarah, nyeri dada, dan sesak napas bisa menjadi langkah awal menyelamatkan nyawa.

Jika Anda mengalami beberapa gejala kanker paru-paru secara terus-menerus, jangan ragu untuk segera memeriksakan diri ke tenaga medis profesional. (fam)